Di setiap bening tetes dari langit
Di setiap berkas terang yang berselancar dalam gelap
Aku mencari waktu
Kubuka lembar-lembar kitab peradaban
Berharap tertuang petunjuk
Atau sebuah arah-arahan jalan
Untuk temukan di mana waktu bersemayam
Ku bertapak dalam setiap pijakan
Bertanya pada yang bernyawa
Menyibak tirai-tirai kehidupan
Tak tersentuh secuilpun petunjuk
Waktu, di mana kau gerangan?
Apakah tersangkut di pucuk bedil kacung penegakkan kebatilan itu?
Ah, maksudku penegak kebenaran, salah satu pendekar hukum
Atau mungkin kau terselip di jas tikus berekor kadal ?
Kucari di setiap sela, tak ada
Kuancam setiap makhluk, bungkam
Kuretas para syetan, aku yang teretas
Kudekati malaikat, hatiku malu
Waktu, aku percaya kau ada
Mengukurmu bukanlah ilusi
Merasakanmu adalah nyata
Namun, memahamimu ialah sulit
Ada satu yang ingin kutanya padamu
Apa aku akan mati dalam keadaan yang disukai Tuhan?
Jawab!
Bila kau tak jawab juga tak apa
Kau memang penjaga rahasia-rahasia besar yang sangat diandalkan Tuhan
Namun, dengarkan aku!
Ada bagian hatiku yang tersinari nur ilahi
Dari sana aku melihat, dari sana aku diberi kuasa
Untuk turut tentukan, mau mati seperti apa aku kelak
Waktu, aku tak akan lagi mencarimu
Karena kini kusadar kau sudah kutemukan sejak pertama ruhku dicipta
Dan kutahu, kau ciptaan yang paling setia temaniku
Waktu, bantu aku jaga nurani ini
No comments:
Post a Comment