Thursday, October 6, 2016

Puisi Kehidupan

"Seni Kehidupan"
Oleh: Mukhlis Ahsya


Adakah yang lebih menarik daripada perjuangan?
Apakah ada yang indah melibihi cinta?
Adakah yang pesonanya melebihi pesona kebaikan?
Tak ada

Tapi sayang sekali, Bunda
Perjuangan, cinta, dan kebaikan telah terbeli oleh uang
Mereka berjuang karena uang
Mereka mencintai karena uang
Mereka baik karena uang
Kalau uang tak landai di telapak tangan, mereka setan

Nurani tak bersuara lagi
Hening
Kesepian di tandusnya kehidupan
Terasing dari peradaban
Menatap nanar panggung sandiwara uang

Dulu mereka meneriaki angin
Ingin dikabarkan pada dunia bahwa estafet perjuangan ada di jari mereka
Namun sekejap menjadi banci
Berkata pada angin,”Kalau perut tak terisi bagaimana bisa berjuang?”
Keringaat kami adalah emas
Kenapa harus peduli terus?
Kapan kami dipedulikan?

Kalau semua hal harus diuangkan, lalu di mana letak kemanusiaan kita?

Semua berebut
Bukan berebut untuk berjuang
Bukan berebut untuk berbuat karena cinta
Bukan berebut dalam laku yang baik
Tapi mereka berebut dengan menjadikan perjuangan, cinta, dan kebaikan sebagai topeng kepalsuan

Seni kehidupan kini bukan perkara menderita asal di jalan yang benar
Seni kehidupan kini menjelma dalam kemahiran berganti-ganti wajah agar tetap dipandang benar

No comments:

Post a Comment