Thursday, March 23, 2017

Melebur

Waktu menerjangku dengan anggun
Melemparkan sayap matahari, mendekap dengan gulita
Memadukan damai dan ketakutan pada butir-butir hujan
Meniupkan sepoi dari penjuru mata angin

Aku telah berdiri di trilyunan titik
Menjumpai hingga jutaan warna hidup
Menggores kisah dari tiap lembaran hari
Namun, di titik manapun aku, dengan warna apapun kujalani hidup, di setiap kisah yang kugores, selalu terlukis satu nama
Meski semua berubah
Semesta berbeda
Tapi tatapku tetap sama
Tertuju pada satu titik, yang seolah tak kutemui indah bila kuberalih pandang

Kuingin seperti air bening yang mengalir, membawa cinta sebagai nafas
Menembusi masa
Dihantui kemarau
Terhuyung oleh angin
Bergumul dengan riak
Hingga pada titik yang kutuju
Cinta telah melebur dalam darahku


No comments:

Post a Comment